Teknik Simpul

1. Simpul Hidup


Simpul hidup merupakan simpul paling dasar. Simpul hidup atau overhand knot juga menjadi simpul yang mendasari pembuatan simpul-simpul lainnya seperti simpul mati dan simpul nelayan atau simpul kembar.

Simpul hidup digunakan sebagai simpul pada ujung tali untuk menjaga agar jalinan tali di ujung tali tidak terurai serta menjaga tali dari pergeseran. Di kepramukaan, simpul hidup termasuk salah satu simpul yang harus dikuasai oleh para pramuka. Simpul ini termasuk salah satu simpul yang diujikan dalam Syarat Kecakapan Umum baik untuk pramuka siaga (SKU Bantu Nomor 34) maupun SKU Penggalang (SKU Penggalang Ramu Nomor 23).


Cara Membuat Simpul Hidup

Untuk membuat simpul hidup sangatlah mudah. Caranya buatlah sosok (lingkaran) kemudian masukkan salah satu ujung tali ke dalam sosok tersebut kemudian eratkan (tarik kedua ujung tali) hingga sosok tadi mengencang. Lebih jelasnya perhatikan gambar dan video berikut:





Selain overhand knot juga dikenal double overhand knot dan overhand loop.  Double overhand knoot merupakan overhand knoot ganda di mana pada langkah kedua (gambar kedua) tali dimasukkan dua kali ke dalam sosok baru dieratkan. Sedangkan untuk overhand loop membuatnya dengan terlebih dulu membagi tali (bagian yang hendak disimpul) menjadi dua bagian baru disimpul hidup sehingga salah satu ujungnya berupa sosok.


Namun kedua simpul ini lebih jarang digunakan di kepramukaan. Untuk overhand loop lebih sering diganti dengan simpul tiang karena overhand loop akan lebih sulit dilepas setelah menerima beban yang kuat ketimbang simpul tiang.


2. Simpul Mati (Reef Knot)


Simpul mati atau reef knot (disebut juga sebagai square knot) merupakan salah satu simpul mendasar dalam kepramukaan dan kehidupan sehari-hari. Bagi seorang pramuka baik pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak maupun pandega seharusnya menguasai simpul mati ini.

Kegunaan simpul mati adalah untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering. Ini berbeda dengan simpul anyam yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya berbeda. Ataupun dengan simpul nelayan (simpul Inggris) yang digunakan untuk menyambung tali yang basah atau licin. Di samping untuk menyambung tali, simpul mati juga digunakan untuk menali perban segi tiga (mitela) saat melakukan PPPK. Dengan fungsi dan kegunaannya, simpul mati akan sangat sering digunakan oleh seorang pramuka baik ketika mengikuti kegiatan kepramukaan maupun di kehidupan sehari-hari.

Cara Membuat Simpul Mati

Setelah mengetahui kegunaan simpul mati, sekarang saatnya seorang pramuka belajar cara membuat simpul mati. Caranya gampang, silakan lihat gambar berikut:

simpul-mati-2

Untuk memudahkan instruksi, dalam tutorial membuat simpul mati ini kita ibaratkan sedang menyambung dua buah tali yang satu berwarna biru dan satunya lagi berwarna putih. Langkah-langkah membuat simpul mati adalah sebagai berikut:
  1. Letakkan ujung tali putih di atas ujung tali biru.
  2. Lingkarkan ujung tali putih ke bawah tali biru kemudian lingkarkan lagi ke atas.
  3. Balik arah ujung tali biru yang tadinya ke arah kanan menjadi ke arah kiri . Demikian juga dengan ujung tali putih, balik ke arah kanan dan letakkan ujungnya di atas ujung tali biru.
  4. Ulangi langkah pada nomor dua.
  5. Tarik masing-masing ujung tali sehingga simpul menjadi kencang.
  6. Dan selesai, simpul mati atau reef knot atau square knot telah jadi.
Untuk lebih memahamkan langkah-langkah membuat simpul mati tidak ada salahnya melihat video tutorial cara membuat simpul mati di bawah.



3. Simpul Anyam (Sheet Bend)


Membuat simpul anyam atau sheet bend menjadi salah satu teknik kepramukaan bidang tali temali yang paling dasar. Bersama dengan simpul mati, simpul hidup, simpul pangkal, simpul jangkar, dan beberapa lagi, simpul anyam akan sangat sering dipakai dalam kegiatan tali temali di kepramukaan. Karena peran pentingnya itu para pramuka, mulai dari siaga, penggalang, maupun anggota dewasa, sudah selayaknya menguasai dengan benar teknik pembuatan simpul anyam (sheet bend ).

Simpul anyam digunakan untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama besar. Dalam arti, jika ingin menyambung dua utas tali di mana yang satu berukuran besar dan satunya lagi berukuran kecil, gunakanlah simpul anyam.

simpul-anyam-05

Cara Membuat Simpul Anyam

Untuk membuat simpul anyam atau sheet bend tidaklah sulit. Caranya adalah:

simpul-anyam-sip

  1. Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (dalam gambar, tali berwarna biru)
  2. Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari arah bawah
  3. Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali biru
  4. Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (gambar 3)

Animasi Simpul Anyam (Sheet Bend)

Untuk lebih mempermudah dalam mempelajari cara membuat simpul anyam, simak animasi berikut ini:

simpul-anyam


4. Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)


Membuat Simpul Anyam Berganda atau Double Sheet Bend sebenarnya akan sangat mudah bila sebelumnya telah menguasai keterampilan kepramukaan membuat simpul anyam. Memang simpul anyam berganda merupakan pengembangan dari simpul anyam terutama untuk meningkatkan daya ikat (kekuatan) tali dalam menyimpul.

Simpul anyam berganda atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai double sheet bend, tidak hanya mempunyai kemiripan bentuk dengan simpul anyam. Namun fungsi atau kegunaan simpul ini pun nyaris sama. Keduanya berguna untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama besar. Bedanya, simpul anyam berganda digunakan jika perbedaan ukuran antara dua utas tali yang disambung tersebut sangat besar.

Sehingga bisa dikatakan bahwa jika ingin menyambung dua utas tali kering yang ukurannya sama, gunakan simpul mati. Jika kedua utas tali berbeda ukuran (yang satu besar dan satunya lagi kecil), gunakan simpul anyam. Dan jika perbedaan ukuran tersebut sangat mencolok (yang satu sangat besar dan satunya sangat kecil), gunakanlah simpul anyam berganda.

Double sheet bend
Double sheet bend atau simpul anyam berganda

Simpul dan tali temali sendiri merupakan salah satu teknik kepramukaan yang harus dikuasai sejak dini oleh para pramuka. Sejak usia pramuka siaga pun sudah dikenalkan dengan simpul dan tali temali.Selain berguna dalam berbagai kegiatan di lapangan semacam mendirikan tenda, membuat pionering, membuat dragbar, hingga saat survival di alam bebas, mempelajari tali temali pun mampu merangsang ketelitian, kecermatan, ketekunan, daya daya kreatifitas pramuka. Termasuk ketika membuat simpul anyam berganda atau double sheet bend.

Cara Membuat Simpul Anyam Berganda

Seperti disampaikan di awal artikel, membuat simpul anyam berganda tidaklah sulit terutama jika sebelumnya telah menguasai simpul anyam. Karena itu, sebelum mempelajari simpul ini, diharapkan telah bisa membuat simpul anyam terlebih dahulu.

Untuk proses pembuatan simpul anyam berganda (double sheet bend), Blog Pramukaria telah menyiapkan sebuah video tutorial tentang cara membuat simpul anyam berganda. Sila simak video tersebut dengan mengklik tombol putar (segitiga) di tegah video.


Untuk melengkapi penjelasan dalam video di atas, perhatikan gambar dan langkah-langkah dalam membuat simpul anyam berganda sebagai berikut:

simpul anyam berganda
Cara membuat simpul anyam berganda
  1. Tekuk ujung tali yang besar
  2. Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah kedua utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)
  3. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil (gambar 2)
  4. Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.
  5. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti langkah ketiga (gambar 3).
  6. Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut (langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.

5. Simpul Jangkar (Cow Hitch)


Membuat simpul jangkar atau cow hitch menjadi salah satu simpul dalam teknik kepramukaan bidang tali temali yang sering dipraktekkan. Baik pada pramuka siaga, penggalang, penegak hingga pandega diharapkan menguasai simpul jangkar ini. Apalagi simpul jangkar menjadi salah satu simpul yang diujikan dalam Syarat Kecakapan Umum.

Simpul jangkar (cow hitch) kerap digunakan untuk menautkan tali pada benda lain secara cepat, mengikat jangkar, hingga membuat usungan darurat atau dragbar bersama dengan simpul pangkal dan ikatan palang.

Simpul jangkar (gambar: ta.wikipedia.org)

Cara Membuat Simpul Jangkar

Untuk membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada beberapa cara dalam membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan dianjurkan adalah sebagai berikut:


  1. Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah benda(gambar 1)
  2. Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2)
  3. Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas benda (gambar 3)
  4. Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
  5. Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah lain seperti gambar berikut:


  1. Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak ditali
  2. Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga seluruh tali masuk ke dalam sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun memiliki keterbatasan terutama jika badan tali terlalu panjang akan sehingga memakan waktu ketika menarik badan tali hingga masuk ke dalam sosok. Karena itu cara kedua hanya direkomendasikan jika tali tidak terlalu panjang.

Animasi Simpul Jangkar


Untuk lebih memahamkan cara membuat simpul jangkar atau cow hitch sila lihat animasi simpul jangkar berikut:



6. Simpul Pangkal (Clove Hitch)


Membuat simpul pangkal atau clove hitch amatlah mudah, gak percaya?. Kita praktekkan saja betapa mudahnya membuat simpul pangkal. Simpul pangkal sendiri merupakan salah satu ‘simpul wajib’ dalam teknik kepramukaan di samping simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, dan beberapa simpul lainnya. Simpul ini berguna untuk menautkan pada balok serta untuk memulai dan mengakhiri beberapa ikatan semisal ikatan palang, ikatan silang, dan ikatan canggah. Mengingat fungsinya simpul pangkal di atas layaklah jika dikatakan sebagai simpul wajib.

Dalam kepramukaan simpul ini akan sering digunakan. Seperti untuk mengikatkan tali tenda pada pasak tenda dan saat mengikatkan tali penegang pada tiang tenda. Apalagi ketika membuat pionering semisal tiang bendera, gapura tenda, menara pandang dan lainnya, simpul yang satu ini tidak pernah terlewatkan. Saat menyambung tiang bendera, ikatan canggah yang digunakan diawali dan diakhiri dengan simpul pangkal. Pun ketika membuat menara pandang ataupun gapura yang tentunya akan banyak menggunakan ikatan palang untuk menautkan dua tongkat (kayu) yang berpalangan di mana simpul pangkal akan menjadi simpul awal dan akhir juga.

Sebagian pihak memilih menyebut simpul pangkal sebagai ikatan pangkal. Hal ini didasari pemahaman arti ‘ikatan’ sebagai persambungan antara tali dengan benda lain semisal kayu dan tongkat. Dengan dasar pengertian tersebut simpul palang, simpul jangkar, dan simpul tambat akan dinamai sebagai ikatan lantaran tertaut dengan benda lain. Padahal seharusnya ikatan dimaknai sebagai ‘rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (menyatukan) dua atau lebih benda lain’. Jika menggunakan pengertian yang terakhir ini, simpul pangkal bukanlah ikatan karena tidak menyatukan dua atau lebih benda lain.

Cara Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)

Di awal artikel sudah disampaikan bahwa membuat simpul pangkal itu mudah. Saking mudahnya dengan mata terpejam pun seharusnya bisa. Apalagi kemampuan membuat simpul ini menjadi syarat dalam Syarat Kecakapan Umum mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, bahkan pramuka penegak. Kita mulai cara membuat simpul pangkal.

Cara Pertama:

  1. Lingkarkan tali pada tongkat atau kayu (dari arah bawah) sehingga membentuk ‘sosok’ dengan tongkat ada di tengahnya.
  2. Lingkarkan sekali lagi di sebelah kiri ‘sosok’ yang pertama.
  3. Ujung sosok dimasukkan sebagaimana arah tanda panah pada gambar di bawah
  4. Rapatkan kedua sosok dan tarik ujung tali hingga kencang.
  5. Selesai


simpul-pangkal-1

Cara Kedua:

  1. Buatlah dua ‘sosok’ tali seperti pada gambar “a”. Perhatikan posisi kedua ujung tali di mana ujung pertama ada di atas tali (pada gambar, ‘sosok’ yang kiri) dan ujung kedua ada di bawah tali (pada gambar, sosok yang kanan)
  2. Rekatkan kedua sosok hingga bertumpukan dengan posisi sosok yang ujung talinya di bawah berada di atas sosok yang ujung talinya di bawah (gambar “b”)
  3. Masukkan sosok yang bertumpukan tadi melingkari tongkat atau kayu (gambar “c”)
  4. Selesai.

simpul-pangkal-2

Kedua cara membuat simpul pangkal di atas sama-sama mudahnya. Tinggal memilih mana yang disukai dengan memperhatikan kondisi. Artinya simpul pangkal hendak di buat di tengah-tengah kayu lebih tepat menggunakan cara pertama karena jika menggunakan cara kedua akan kesulitan saat menempatkan simpul ke tongkat.

Animasi Membuat Simpul Pangkal

Untuk lebih memahamkan cara membuat simpul pangkal simak animasi berikut ini:

simpul-pangkal-3


7. Simpul Tambat (Timber Hitch)


Membuat simpul tambat (timber hitch) memang tidak termasuk salah satu materi dalam ujian SKU, lain halnya dengan simpul pangkal dan simpul tiang. Namun simpul tambat pun harus dikuasai karena dalam pembuatan ikatan silang, harus didahului dengan simpul tambat ini. Padahal teknik kepramukaan ikatan silang termasuk salah satu syarat dalam SKU Penggalang Ramu.


Simpul tambat atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai timber hitch sebenarnya sebuah simpul yang sangat sederhana dalam tali temali. Kegunaannya, selain untuk memulai ikatan silang juga untuk menautkan tali pada benda-benda lain, terutama benda-benda yang berukuran besar.

Cara Membuat Simpul Tambat

Untuk mempelajari keterampilan kepramukaan bidang tali temali, simpul tambat, Blog Pramuka ini menyajikan gambar-gambar tutorial langkah perlangkah dalam membuat simpul tambat. Juga dilengkapi dengan animasi sederhana tentang pembuatan simpul tambat.

Untuk membuat simpul tambat,  perhatikan gambar berikut:


langkah-langkah membuat simpul tambat yaitu:
  1. Belitkan tali pada benda yang hendak di tali semisal batang kayu.
  2. Putar (tautkan) ujung tali sehingga membentuk sosok (mata tali) pada badan tali.
  3. Belitkan ujung tali melingkari badan tali yang nantinya bersentuhan dengan batang kayu.
  4. Belitkan seperti langkah ke-3 hingga beberapa kali (banyaknya belitan disesuaikan dengan besar batang kayu)
  5. Tarik badan tali dan dorong sosok (mata tali) hingga erat dengan batang kayu.
  6. Selesai

Untuk lebih memahamkan langkah-langkah dalam membuat simpul tambat sebagaimana tutorial di atas, perhatikan animasi tali-temali berikut:


8. Simpul Tiang (Bowline Knot)


Membuat simpul tiang atau bowline knot menjadi salah satu teknik kepramukaan bidang tali temali yang wajib dikuasai oleh setiap pramuka. Simpul tiang juga termasuk salah satu materi yang terdapat dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU). Keterampilan membuat simpul tiang termuat sebagai syarat SKU Penggalang Ramu nomor 23 bersama simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, dan simpul pangkal.

Simpul tiang sebenarnya sama dengan simpul anyam, perbedaannya hanya pada posisi dan manfaatnya atau kegunaannya. Jika simpul anyam dibuat dengan dua dua ujung dari dua utas tali (antara ujung dengan ujung tali) berbeda dengan simpul tiang yang dibuat dengan satu utas tali dimana simpul dibuat antara ujung tali dengan badan tali. Namun jika diperhatikan bentuk tautan talinya sama.


Manfaat dari simpul tiang adalah untuk membuat sebuah sosok (mata tali) yang kedudukannya tetap (tidak bergeser) atau untuk mengikat sesuatu yang membutuhkan keleluasaan bergerak semisal leher binatang. Dengan simpul tiang, sosok yang terbuat akan tetap dan tidak bergeser (menciut atau melonggar) sehingga leher binatang tidak terjerat.

Cara Membuat Simpul Tiang

Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:


  1. Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
  2. Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas sosok.
  3. Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.
  4. Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.

Animasi Simpul Tiang

Untuk lebih memudahkan berlatih membuat simpul tiang, animasi sederhana simpul tiang berikut mungkin akan lebih mudah dipahami.



9. Nelayan Kembar Inggris (Fisherman's Knot)


Simpul Nelayan, Simpul Kembar, Simpul Inggris, atau Fisherman's Knot. Banyak nama yang disandang oleh simpul ini. Selain itu simpul nelayan juga kerap disebut juga sebagai simpul portugis, angler's knot, English knot, halibut knot, waterman's knot, serta portuguese knot. Namun diantara abanyak nama tersebut tampaknya yang lebih familiar di Indonesia untuk menyebut nama simpul ini adalah simpul kembar atau simpul nelayan.

Nama simpul kembar merujuk kepada bentuk simpul ini yang sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup. Sedangkan penyebutan sebagai simpul nelayan (fisherman's knot) selain lantaran kerap digunakan sebagai penyambung nilon (tali) pancingan juga sering digunakan untung menyambung dua utas tali yang dalam kondisi basah.

Cara Membuat Simpul Kembar atau Nelayan

Seperti diuraikan di awal, simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot) sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat mudah dan tidak sulit.

Cara membuat simpul ini adalah sebagai berikut:

Simpul-kembar-nelayan-fhiserman's-knot
Gambar simpul kembar

  1. Sejajarkan dua buah utas tali
  2. Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada di tengah sosoknya.
  3. Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada di tengah sosoknya.
  4. Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.
Untuk meningkatka pemahaman dan cara membuat simpul nelayan atau simpul inggris, simak video tutorial sebagai berikut:


Manfaat Simpul Kembar, Nelayan, Inggris (Fisherman's Knot)

Manfaat simpul kembar, nelayan, inggris (fisherman's knot) sebagaimana telah disinggung di bagian awal artikel ini adalah untuk menyambung dua buah utas tali yang mempunyai ukuran (besar) yang sama namun dalam keadaan basah atau licin. Sehingga simpul ini kerap digunakan oleh para pemancing dan nelayan untuk menyambung nilon atau tali pancing.

Dalam kepramukaan sendiri selain simpul nelayan dikenal juga beberapa simpul lain yang digunakan untuk menyambung tali semisal simpul mati dan simpul anyam. Bedanya, simpul kembar digunakan jika tali yang disambung berukuran sama besar namun dalam keadaan basah atau licin. Sedangkan simpul mati digunakan jika ukuran tali sama besar dan tali kering

Terakhir diperbaharui: Jumat, 10 Desember 2021, 16:31