Contoh Naskah Mini Drama - 1

**Judul: "Bayang-bayang Kekerasan"**


**Karakter:**

1. **Sara** - Siswa yang menjadi korban bullying.

2. **Ryan** - Pelaku bullying yang tidak menyadari dampak tindakannya.

3. **Maya** - Teman Sara yang mencoba membela dan melindungi.

4. **Fandi** - Siswa yang awalnya diam, tapi akhirnya menyadari pentingnya intervensi.

5. **Bu Ani** - Guru yang mencoba mengatasi situasi dan memberikan pemahaman.


**Setting: Koridor Sekolah di SMP**


---


*(Sara sedang berjalan sendirian di koridor sekolah. Ryan dan Fandi muncul, dan Maya berusaha membantu Sara.)*


**Ryan:** (mengejek) Lihat dia, Fandi! Anak nerd yang selalu menyendiri.


**Fandi:** (bergabung) Ya, gak tau diri aja sih!


*(Maya datang mendekati mereka dengan tegas.)*


**Maya:** (marah) Kenapa kalian selalu menyusahkan Sara? Dia tidak melakukan apa-apa!


**Ryan:** (menyindir) Waduh, Maya jadi pahlawan keadilan sekarang!


**Sara:** (berusaha menahan air mata) Tolong, berhenti...


*(Bu Ani, guru pengawas, mendengar kegaduhan dan datang mendekati mereka.)*


**Bu Ani:** (serius) Apa yang terjadi di sini?


**Maya:** (menjelaskan) Ryan dan Fandi selalu mengganggu Sara, Bu.


**Bu Ani:** (memarahi) Ryan, Fandi, ini tindakan yang tidak bisa diterima. Mari ke kantorku sekarang!


*(Mereka semua pergi ke kantor Bu Ani. Di dalam kantor, Bu Ani memberikan sanksi dan memberikan pemahaman kepada mereka.)*


**Bu Ani:** (tegas) Bullying tidak pernah dapat diterima di sekolah ini. Ini melanggar hak setiap siswa untuk merasa aman dan dihormati. Kalian harus belajar menghargai satu sama lain.


**Ryan:** (menyesal) Maaf, Bu Ani. Saya tidak sadar kalau tindakan saya seberat ini.


**Fandi:** (mengakui kesalahan) Iya, Bu. Saya juga minta maaf.


*(Maya, Sara, dan Fandi mulai merasa pentingnya berbicara dan melawan kekerasan. Drama berakhir dengan mereka berkomitmen untuk mengubah budaya di sekolah mereka.)*


--- 


Drama ini bertujuan menyampaikan pesan bahwa bullying tidak dapat diterima dan perlunya intervensi teman dan guru untuk menghentikan siklus kekerasan di sekolah.

Terakhir diperbaharui: Selasa, 21 November 2023, 02:46